"Sesungguhnya Aku berkata kepadamu, jikalau kamu tidak makan daging Anak Manusia dan minum darah-Nya, kamu tidak mempunyai hidup di dalam dirimu.”
Orang-orang Yahudi bertengkar antar sesama mereka. Mereka kaget, “Ia mau beri dagingnya untuk dimakan?” Sang Guru langsung, dengan wibawa ilahinya, mengucapkan sebuah kalimat yang sangat serius.
Isi utamanya: Tidak makan dagingnya dan tidak minum darahnya sama dengan tidak hidup!
Sebagai Anak Manusia yang disalibkan, Sang Guru jugalah “daging” Anak Domba, makanan yang mampu mencabut manusia dari perbudakan dosa.
Dagingnya adalah kehidupan yang sejak kekal telah disediakan Allah untuk anak-anak-Nya.
Saat disalibkan, darah Sang Guru, yang sesungguhnya adalah hidupnya sendiri, mengalirkan kehidupan yang dimiliki Allah saja.
Siapa saja minum darah ilahi itu, ia dipenuhi Roh Kasih Allah. Kalimat yang sungguh serius ini perlu direnungkan… Tidak cukup mengikuti ibadah ekaristi. Bahkan tidak cukup menerima komuni. Sebab, “Benarkah aku mau bersatu dengan Sang Guru?”
©SL 9 Mei 2014Powered by The Holy Trinity®
0 komentar:
Posting Komentar