Yudas berkata, "Apa yang hendak kamu berikan kepadaku,
supaya aku menyerahkan Dia kepada kamu?"
Mereka membayar tiga puluh uang perak kepadanya.
Mulai saat itu ia mencari kesempatan yang baik
untuk menyerahkan Yesus.
Pada saat perempuan mengurapi Sang Guru
dengan minyak narwastu yang harum semerbak,
hatinya menjadi satu dengan hati Sang Mempelainya.
Sejak saat itu manusia terbagi dua:
ada yang senang meminyaki Sang Guru dengan kasih,
dan tentu memuji perbuatan perempuan itu,
dan ada yang marah kalau itu dilakukan seseorang,
sehingga hatinya selalu marah dan penuh dengki.
Yudas termasuk kelompok orang yang sangat marah.
Ia langsung pergi kepada para pemuka agama
seolah-olah untuk mencari pembenaran atas tindakannya.
Padahal, motivasinya sungguh buruk.
Duit yang dipikirkannya!
Sejauh mana ia budak uang?
Demi duit, orang siap mengkhianati sahabatnya sendiri!
Selanjutnya, prosesnya berlangsung cepat:
Yudas menyerahkan Sang Guru kepada imam-imam,
mereka menyerahkannya kepada Pilatus,
Pilatus menyerahkannya kepada massa yang berteriak,
“Salibkan dia!” Massa selalu haus akan darah.
©SL 16 April 2014
Powered by The Holy Trinity®
0 komentar:
Posting Komentar