AKU ADA – demikianlah Allah memperkenalkan diri-Nya
kepada Musa (Kel 3:14). Nama ini diberikan Sang Guru
kepada dirinya sendiri, tetapi dengan tambahan:
AKU ADAlah Pokok Anggur yang benar!
Dari ayat-ayat selanjutnya diketahui
bahwa pokok anggur itu bercabang dan beranting,
dan semua cabang dan ranting itu ialah para pengikutnya.
Jadi, AKU ADA pada awal sabda ini
dapat dibaca begini: Aku ada bagimu, hai sahabatku!
Sang Guru adalah Pokok Anggur yang “benar”.
Mengapa? Sebab ia selalu menghasilkan buah.
Ia bukan pokok anggur yang mandul, tak berfaedah.
Justru karena ia subur kekal, maka dalam dirinyalah
terjadi persatuan antara Pencipta dan segenap ciptaan.
Sejarah dosa berakhir dengan dan dalam dirinya.
Sang Guru memberi kehidupan baru kepada semuanya.
“Bapa-Ku pengusahanya”…
Selaku Pokok Anggur, Sang Guru dipelihara Bapa sendiri.
Mengapa? Sebab tak ada kasih tanpa derita.
Kasih menangis, terluka, dikecewakan, bahkan ditolak…
Bapa tahu, Pokok Anggur-Nya pasti akan menderita.
Maka, ia mendampinginya dengan kasih yang kuat.
©SL 21 Mei 2014
0 komentar:
Posting Komentar