Di situ mereka menyalibkan Dia.
Bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain,
sebelah-menyebelah, sedangkan Yesus di tengah-tengah.
Pada awal Injil Yohanes,
dua murid Yohanes Pembaptis bertanya,
"Rabi (artinya: Guru), di manakah Engkau tinggal?"
Sekarang mereka tahu tempat
Raja Israel, Putra Allah tinggal: di salib!
Salib melambangkan dua kontradiksi dunia:
bumi dan surga, timur dan barat.
Tetapi, setelah penyaliban Sang Guru,
salib menjadi pula lambang siksaan
yang diciptakan manusia untuk menyingkirkan Allah.
Sejak awal mula Allah memanggil,
“Di manakah engkau, hai Adam?”
Usaha mencari Adam diakhiri-Nya di kayu salib.
Di situ Mempelai Laki-laki dan Perempuan
bersatu dalam kasih yang lebih kuat dari sang maut.
Salib, tahkta Sang Guru, sekaligus ranjang pernikahan,
tempat kasih Allah kepada manusia tergenapi.
Sang Guru di salib tidak sendirian.
Ia didampingi dua orang
yang mewakili segenap umat manusia
yang melalui kematian mendampingi Sang Guru.
Manusia dekat Sang Guru sebab dia dekat manusia.
©SL 18 April 2014
Powered by The Holy Trinity®
0 komentar:
Posting Komentar