Paus Fransiskus sebagai Person of The Year 2013 oleh majalah Time

Baru 9 bulan menjabat, Paus dipilih menjadi Tokoh Terpilih 2013

Selamat Datang di Gereja Katolik Blog

Gabunglah di Twitter kami: https://twitter.com/Katolik_ku

Selamat Datang di Gereja Katolik Blog

Terimakasih atas kunjungannya, semoga blog ini bermanfaat untuk meningkatkan iman Katolik kita.

Selamat Datang di Gereja Katolik Blog

Terimakasih atas kunjungannya, semoga blog ini bermanfaat untuk meningkatkan iman Katolik kita.

Selamat Datang di Gereja Katolik Blog

Terimakasih atas kunjungannya, semoga blog ini bermanfaat untuk meningkatkan iman Katolik kita.

Selamat Datang di Gereja Katolik Blog

Terimakasih atas kunjungannya, semoga blog ini bermanfaat untuk meningkatkan iman Katolik kita.

Selamat Datang di Gereja Katolik Blog

Terimakasih atas kunjungannya, semoga blog ini bermanfaat untuk meningkatkan iman Katolik kita.

Rabu, 25 Mei 2016

Seminar Doa Kontemplatif

Seminar Doa Kontemplatif

Kali ini bahan pembahasan adalah Doa Kontemplatif=Doa Hati=Doa Merenung
Doa kontemplatif = doa perenungan tapi bukan  "merenung sambil berdoa."

Doa kontemplatif, berpusat pada pengalaman mistis dengan Allah. 

Mistisisme pasti bersifat subyektif, dan bukan berdasarkan kebenaran atau fakta.

Firman Allah diberikan kepada kita agar landasan iman dan kehidupan kita sungguh berdasarkan kebenaran,bukan pengalaman semata (2 Tim 3:16-17).


Seminar diadakan pada
Hari / Tanggal / Tempat: Sabtu 4 Juni 2016 pk.9 sd 13, di Shekinah

Alamat: JL. Gajah Mada No. 3-5 Komplek Duta Merlin Blok B No. 41-43 10130, Petojo Utara, Gambir, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta

Pembicara: Romo Budi Santoso, Msc  (Komisi Spiritual Tarikat MSC)

Pengganti biaya konsumsi Rp.30.000,- per orang

Segera mendaftar ke Helen 634-2141, 0815 1009 9588 (SMS / WA)

Terimakasih 
GBU all
salam,
Helen

Senin, 23 Mei 2016

Paus Fransiskus beri pengakuan dosa untuk remaja di lapangan Basilika bersama romo lainnya.

Paus Fransiskus memberi kejutan di Lapangan Santo Petrus di mana ia memberi pengakuan dosa pada anak laki-laki dan perempuan bersama romo lainnya di lapangan Basilika tanpa ruang khusus.

Simak foto-fotonya:






_CG19573a_50806490.jpg



papaconf2_50806612.jpg





Selasa, 17 Mei 2016

Percakapan 2 Generasi dalam Keluarga Katolik. (terinspirasi dari kasus nyata)

Percakapan 2 Generasi dalam Keluarga Katolik.
(terinspirasi dari kasus nyata)

Anak : Pah, saya boleh tidak menikah dengan si A.

Bapak : Lho bukankah kamu beda iman?, terus nanti pernikahannya dengan cara apa?

Anak : Ya dengan cara agamanya A.

Bapak : Lho, kamu laki-laki dengan mudahnya mengatakan begitu?. Kamu kan calon imam keluarga.

Anak : Mau bagaimana lagi?, dia dan keluarganya tidak mau memakai cara katolik. Apalagi pernikahan di Gereja katolik terlalu ribet.

Bapak : Ribetnya mengurus pernikahan di Gereja Katolik tidak  ada apa-apanya dibanding ribetnya nanti setelah kamu menikah. Dan lebih berat lagi dalam mempertahankan perkawinan. Kalau kamu tidak mau ribet, ya kamu belum layak menikah dan jadi seorang kepala rumah tangga.Bukankah ribetnya mengurus macam ini dan itu   tentang surat-surat penting keluarga  nanti itu juga tanggung jawabmu?

Anak : Kan nanti kami bisa ke tetap pada iman masing-masing.

Bapak : Yakin kamu dengan ucapanmu? Saat ini saja kamu tidak mampu berjuang demi iman kamu, apalagi nanti jika kamu sudah menikah.Barang siapa menikah dengan beda iman, maka tanggung jawabnya jadi 2 kali lebih berat. Banyak kasus yang mula-mula baik baik saja, tetapi setelah berlangsungnya waktu maka salah satu bisa mengingkari komitmen awal.

Anak : jika ikut agama A kan menurut Gereja Katolik di agama lain juga ada kebenaran.

Bapak : Ada kebenaran bukan berarti  seluruh kebenaran  ada di sana, kalau masalah itu dalam diri seorang penjahat  juga ada benarnya. Tapi keseluruhan kebenaran dan Rahmat pengudusan hanya ada di Gereja katolik.

Anak : Tapi bukankah orang yang karena ketidaktahuan akan Kristus asal hidup dengan hati nuraninya juga diselamatkan.

Bapak : kamu diluar konteks itu. Kamu sudah tahu Kebenaran Kristus dan sudah dibaptis dengan nama Tritunggal, maka jika kamu meninggalkan itu ,maka kamu termasuk menghujat Roh Kudus.

Tahu tho konsekuensinya?.

Jika kamu sengsara di dunia maka aku masih bisa menghibur, jika kamu kekurangan materi mungkin saya masih bisa membantumu, tapi jika kamu sengsara di alam baka, saya bisa apa? Yang ada hanya penyesalan. Mau kamu membuat percobaan? Hidup itu sekali maka jika kita sudah meninggal tidak bisa lagi diulang.

Dan diluar itu saya harus mempertanggungjawabkan ini di hadapan Allah dan manusia.

Makanya, kalau sudah tahu ada halangan mengapa rasa itu kamu pelihara? Kalau kamu mengatakan tidak bisa lagi berpisah dengan dia, apa dia akan bersamamu selama hidupmu?.

Suatu saat dia akan diambil dari padamu, suatu saat juga dia bisa tidak setia kepadamu dan minta berpisah denganmu bukan?. Karena didunia ini hanya Allah yang kekal dengan  kesetiaan.

Maaf dalam kasus ini saya sebagai bapak juga salah, karena saya sampai kecolongan dengan kasus pendekataanmu dengan dia walaupun kamu berada jauh dari kampung halaman.

Selamat untuk merefleksikan terutama buat yang  punya anak ABG maupun dewasa dan juga bagi OMK yang sudah siap menikah.

Berkah Dalem.

Selasa, 10 Mei 2016

Romo Markus Solo Kewuta SVD, Pastor Indonesia yang Jadi Salah Satu Pejabat di Vatikan



Kebanggaan bangsa Indonesia umumnya, dan umat Katolik khususnya :

Romo Markus Solo Kewuta, Pejabat Vatikan Pertama Dari Indonesia

Nama Lengkap: Markus Solo Kewuta

Tempat dan Tanggal Lahir: Lewouran, Flores Timur, 4 Agustus, 1968

Jabatan : Pontifical Council For Interreligious Dialogue

Pendidikan:

- SD Lewouran Flores

- SMP Lewotobi Flores

- Seminari Menengah San Dominggo, Flores Timur

- Filsafat Ledalero, Flores

- Inssbruck University, Austria - Islamology

- Al Azhar University, Mesir - Sejarah Budaya Arab dan Islamologi

- Gregoriana University, Vatican - Filsafat dan Teologi

Fasih Berbahasa: Arab, Italia, Inggris, Jerman, Mandarin, dan Latin.

Pada bulan Juli tahun lalu, Markus Solo Kewuta resmi diangkat menjadi
anggota Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Agama. Andai ayahnya masih hidup, pastilah ia akan bangga melihat anaknya menjadi orang Indonesia pertama yang duduk dalam jabatan terhormat itu.

Markus lahir di kampung Lewouran, Flores Timur (4/8/68). Ayahnya, Nikolaus Kewuta adalah seorang petani sederhana sementara ibunya Getrurd bekerja sebagai ibu rumah tangga. Kedua orangtua ini telah meninggal dunia.

Ayahnya meninggal tahun 2005
sedangkan ibunya tahun 1985. Markus adalah anak bungsu dari lima bersaudara.

Pulau Flores, khususnya di kampung
halamannya, mayoritas penduduk beragama Katolik. Tidak banyak umat dari agama lain. Markus mulai
menyadari kenyataan pluralitas Indonesia melalui buku-buku yang
dibacanya. Lelaki yang selalu menjadi juara kelas ini memang rajin membaca sejak Sekolah Dasar. Mulai saat itu, ia juga tertarik mengenal agama lain khususnya Islam.

Keinginan Markus mengenal agama
Islam mulai terpenuhi saat mengikuti kuliah Islamologi di Seminari Tinggi Ledalero.

Selesai studi Filsafat di Ledalero, ia meneruskan studi Teologi di Austria (1992-1997). Di Austria, ketertarikannya pada Islam tetap melekat.

Skripsi yang ia tulis juga berkaitan dengan agama Islam, judulnya: Humanisierung der Handhabung des Gesetzes im Koran (Humanisasi Penerapan Hukum Agama Islam dalam al-Qur’an).

Setelah melewati proses screening,
termasuk wawancara, Januari 2007
Markus mendapat panggilan untuk
bergabung dengan PCID. ”Rasanya
seperti mimpi. Saya tak pernah
membayangkan dapat bergabung
dalam tim Penasihat Sri Paus”, tutur
Markus.

Juli 2007, Markus, yang kerap disapa
Padre Marco, diterima resmi bekerja di PCID. Ia menempati Desk Dialog
Kristen-Islam untuk wilayah Asia,
Amerika Latin dan Afrika Sub-Sahara.

Menjadi orang Indonesia pertama yang duduk dalam Dewan Kepausan untuk Dialog Antar Agama merupakan kebanggaan tersendiri. Markus menyadari, tugas yang diembannya tergolong berat. Ia tak tahu apa yang akan terjadi kelak pada dirinya. Namun, ia tahu bahwa dirinya harus bekerja keras dengan semangat pengabdian total. Itulah sumbangsih yang dapat ia berikan untuk Gerejanya yang ia cintai.