“Bukan kamu yang memilih Aku, tetapi Akulah yang memilih kamu. Aku telah menetapkan kamu, supaya kamu pergi dan menghasilkan buah dan buahmu itu tetap…”.
Apa yang menjadi pedoman Sang Guru pada saat ia memilih murid atau pengikutnya? Kasih semata-mata! Kasihnya selalu cuma-cuma.
Dan ia memilih bukan untuk menjadikan manusia budak melainkan sahabat Allah dan saudaranya sendiri.
Pada saat Sang Guru mengurbankan nyawanya, hidupnya sendiri ia hadiahkan kepada semua muridnya. Hadiah itu diberi kepada semua orang yang memutuskan untuk merangkul dan mengasihinya.
Mereka wajib meneruskan hidup dan kasih Sang Guru kepada semua anak manusia sepanjang masa. Buah yang disebut Sang Guru ialah kasih yang tercurah pada dunia di saat ia mati di salib. Inilah buah yang tiada duanya, buah yang tetap.
Buah ini dihasilkan tiap orang yang mengasihi sesamanya sebagai saudara. Kasih itulah dengan jelas memperkenalkan Sang Guru!
Jadi, pemberitaan penting, karya penting juga, namun ciri khas pengikut Sang Guru ialah kasih. Kasih itu harus bercahaya dan menarik setiap orang.
©SL 14 Mei 2014Powered by The Holy Trinity®
Bolehkah saya bertanya? Menurut admin, Siapakah Allah itu didalam diri kita? trimakasih :)
BalasHapus