Minggu, 22 Juni 2014

Renungan Katolik Benih Sabda - 23 Juni 2014 BALOK… SERBUK KAYU

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius (7:1-5)
    
"Keluarkanlah dahulu balok dari matamu sendiri."
   
Dalam kotbah di bukit, Yesus berkata, “Janganlah menghakimi, supaya kalian tidak dihakimi. Karena dengan penghakiman yang telah kalian pakai untuk menghakimi, kalian sendiri akan dihakimi. 

Dan ukuran yang kalian pakai untuk mengukur akan ditetapkan pada kalian sendiri. 

Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu, sedangkan balok dalam matamu sendiri tidak engkau ketahui? 

Bagaimanakah engkau dapat berkata kepada saudaramu, ‘Biarlah aku mengeluarkan selumbar itu dari matamu’, padahal di dalam matamu sendiri ada balok? Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu balok dari matamu sendiri, maka engkau akan melihat dengan jelas untuk mengeluarkan selumbar dari mata saudaramu.”

Demikianlah Injil Tuhan
U. Terpujilah Kristus.


Renungan Katolik Benih Sabda - 23 Juni 2014

BALOK… SERBUK KAYU

Mat 7:5 
“Hai orang munafik, keluarkanlah dahulu 
balok kayu dari matamu, kemudian barulah
engkau dapat melihat dengan jelas 
untuk mengeluarkan serbuk kayu dari mata saudaramu."

Sabda Sang Guru ini sebaiknya diingat setiap orang
yang mengamati sesamanya demi menghakiminya.
Untuk mengeluarkan serbuk kayu dari mata orang lain,
diperlukan mata yang tidak terisi “balok”!

Jika tidak, aku tak mungkin mengoreksi orang itu.
Aku malah akan meneguhkannya dalam yang jahat.
Sebab marahku akan membuat dia membela diri.

Menegur orang lain, sungguh suatu perbuatan mulia.
Namun, sebelum menegur, aku sendiri harus menerimanya
tanpa syarat, sama seperti aku pun diterima tanpa syarat.
Jika demikian, nasihat akan diterima
sebab dirasakan sebagai teguran saudara yang mengasihi.

Mengkritik orang lain sebaiknya diganti 
dengan mengkritik diri sendiri.
Sebab dalam diriku bersarang banyak dosa
yang harus kupertanggungjawabkan kelak.
Allah itu maharahim, 
maka aku pun harus berbelas kasihan.
Belas kasihan menjadikan manusia solider
dengan setiap manusia dan Allah Bapa sendiri!

©SL 23 Juni 2014

0 komentar:

Posting Komentar