Injil Yesus Kristus menurut Matius 5
Dalam khotbah di bukit Yesus bersabda, “Kalian ini garam dunia.
Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah dapat diasinkan?
Tiada gunanya lagi selain dibuang dan diinjak-injak orang.
Kalian ini cahaya dunia. Kota yang terletak di atas gunung tidak mungkin tersembunyi.
Lagipula orang tidak menyalakan pelita lalu meletakkannya di bawah gantang, melainkan di atas kaki dian, sehingga menerangi semua orang di dalam rumah itu.
Demikianlah hendaknya cahayamu bersinar di depan orang, agar mereka melihat perbuatanmu yang baik, dan memuliakan Bapamu di surga.”
Inilah Injil Tuhan kita!
U. Sabda-Mu sungguh mengagumkan!
Renungan Harian Katolik,
Benih Sabda - 10 Juni 2014
GARAM MENJADI TAWAR
Mat 5:13
"Kamu adalah garam dunia.
Tetapi apabila garam menjadi tawar,
dengan apakah garam itu dapat diasinkan?
Ia menjadi tidak berguna lagi
lalu dibuang dan diinjak-injak orang.”
“Kamu adalah garam dunia!”, sabda Sang Guru.
Artinya, murid-muridnya, berkat ajaran Sang Guru,
memiliki nilai tingga dan sungguh berguna
bagi siapa saja yang ada di bumi ini.
Di sini tidak dipersoalkan jenis garam,
tetapi asinnya, ciri khas garam sejati.
Murid Sang Guru adalah garam
sebab mereka telah diisi dengan sabda kebenaran
sehingga mampu memberi kesaksian tentang kebenaran.
Namun, sukses para murid Sang Guru
tidak tergantung dari ajarannya,
melainkan dari kesungguhan murid meresapinya
dan mewujudkannya dalam hidup sehari-hari.
Cara mewujudkannya? Hidup sebagai anak Allah
dan saudara setiap orang! Kalau ini tidak ada,
maka garam itu menjadi tidak asin lagi,
sudah kehilangan rasa Sang Guru
yang mengurbankan hidupnya dalam kasih.
Murid tanpa rasa Sang Guru, tidak melayani siapa-siapa!
©SL 10 Juni 2014
0 komentar:
Posting Komentar