Jumat, 13 Desember 2013

Paus Fransiskus dipilih sebagai Person of The Year 2013 oleh majalah Time


TEMPO.COJakarta - Paus Fransiskus dipilih sebagai Person of The Year atau Tokoh Tahun Ini oleh majalah Time edisi Rabu, 11 Desember 2013. Time memilih Paus yang terlahir dengan nama Jorge Mario Bergoglio ini karena selama sembilan bulan "berkuasa", dia dinilai menjadi suara baru hati nurani.

Paus Fransiskus I yang terpilih sebagai pemimpin Gereja Katolik Roma pada 13 Maret 2013 lalu memang terkenal nyentrik dan penuh dengan kontroversi. Pada misa pertamanya sebagai Paus, ia menyebabkan kegemparan di antara pengawalnya karena berjalan di tengah kerumunan massa di dekat gerbang Vatikan. Ia bahkan menyempatkan diri menyalami umat meski kondisi cukup ricuh. (Lihat: Foto Person of the Year Time)         

Berikut beberapa kontroversi dari Paus asal Argentina ini:

1. Menolak tinggal di istana
Kehidupan sederhana yang telah dijalani Paus Fransiskus I selama hidupnya ternyata tak hilang meski ia telah menjabat Pemimpin Takhta Suci Vatikan. Ia dikabarkan menolak menempati apartemen mewah khusus bagi Paus di lantai teratas Istana Apostolik Vatikan. Paus Fransiskus lebih memilih tinggal di apartemen yang didirikan oleh mendiang Paus Yohanes Paulus II di dekat Basilika St. Peter.

2. Pernyataannya soal Kain Kafan Turin atau Shroud of Turin
Sejumlah orang yakin bahwa Kain Kafan Turin atau Shroud of Turin adalah pembungkus jasad Yesus pasca-penyaliban. Pada lembaran kain tua itu, tercetak citra samar dari darah yang mengering: seorang pria tinggi berambut panjang dan berjenggot. 

Meski menganggapnya sebagai relikui suci, Gereja Katolik telah sekian lama tidak mengeluarkan pernyataan soal keaslian kain tersebut. Namun, secara eksplisit Paus Fransiskus menyinggung keterkaitan Kain Kafan Turin dengan Yesus dalam rekaman videonya terkait dengan penayangan acara ihwal kain suci itu di televisi Italia.

Paus asal Argentina itu mengatakan, "Pria dalam kafan itu mengundang kita untuk merenungkan Yesus dari Nazaret." "Wajah yang rusak itu, serupa dengan wajah pria dan wanita yang hancur oleh hidup yang tak menghormati martabat mereka, oleh perang dan kekerasan yang menimpa orang-orang lemah," kata Paus seperti dimuat Daily Mail, Ahad, 31 Maret 2013. 

Paus menambahkan, di saat bersamaan, wajah di kain kafan itu menunjukkan kedamaian yang agung. "Tubuh yang disiksa itu menunjukkan sebuah keagungan yang berdaulat".

3. Membasuh Kaki Tahanan Wanita
Selama berabad-abad, paus hanya membasuh kaki tahanan pria sebelum Jumat Agung. Tidak pernah sebelumnya seorang paus membasuh kaki seorang wanita. 

Namun Paus Fransiskus I mendobrak tradisi itu. Ia membasuh dan mencium kaki salah satu narapidana perempuan di penjara di Casal del Marmo, Roma, Italia, Kamis, 28 Maret 2013. Tahanan, yang namanya dirahasiakan, menurut situsTelegraph, adalah seorang muslim Serbia yang tengah menjalani proses hukuman di Italia. 

Ke-12 narapidana yang dibasuh kakinya oleh Paus berusia antara 14 dan 21 tahun, dua di antaranya adalah perempuan. Ritual ini menyimbolkan kejadian sebelum Yesus disalib, di mana dia mencuci kaki ke-12 pengikut setianya. Keterlibatan perempuan dalam upacara ini sempat diulas media karena semua murid Yesus adalah laki-laki.

4. Menolak menggunakan BMW dan Mercedes
Meski telah disediakan kendaraan dinas berupa mobil jenis BMW dan Mercedes yang digunakan pendahulunya, ia justru menolak dan memilih menggunakan mobil bekas jenis Renault keluaran tahun 1984. Seperti dilansir New York Daily News, Kamis 12 September 2013, mobil yang akan dikendarai oleh Paus Fransiskus adalah sumbangan dari Rev Renzo Zocco, seorang pendeta Italia. Ia menggunakan mobil Renault itu untuk memberikan pelayanan terhadap orang-orang miskin di Verona.

5. Percaya Tuhan tapi bukan Tuhan Katolik
Paus Fransiskus kembali membuat pernyataan yang kontroversial bagi umat Katolik. Dalam wawancara dengan harian terbitan Italia, La Repubblica, Rabu, 9 Oktober 2013. Paus asal Argentina itu menjelaskan keyakinannya akan Tuhan. Ia mengatakan meyakini akan adanya Tuhan namun, bukan Tuhan Katolik.

"Saya percaya akan Tuhan, tetapi bukan (kepada) Tuhan Katolik," kata Paus kepada pendiri dan mantan editor harianLa Repubblica, Eugenio Scalfari. "Tuhan bukan Katolik. Tuhan adalah universal, dan kita adalah umat Katolik karena cara kita memuja Dia," ujar Paus.

Lebih jauh, Paus Fransiskus menjelaskan bahwa sebagai pemimpin umat Katolik, dia mempercayai Tuhan dan Yesus Kristus sebagai inkarnasi Tuhan. "Yesus adalah guru dan pemimpin saya. Tetapi Tuhan, Bapa, adalah cahaya dan Sang Pencipta. Itulah yang saya yakini. Apakah menurut Anda keyakinan kita jauh berbeda?" tanya Paus kepada Scalfari.

0 komentar:

Posting Komentar