Jumat, 18 Maret 2016

TIDAK MUDAH JADI SUAMI Belajarlah dari Josep (RD Josep Susanto)

TIDAK MUDAH JADI SUAMI
Belajarlah dari Josep
(RD Josep Susanto)

Yang saya maksud adalah Santo Josep yang pestanya akan kita rayakan setiap tanggal 19 Maret.

Saya tergelitik untuk membahas Matius 1:19-20

19. Karena Yusuf suaminya, seorang yang tulus hati dan tidak mau mencemarkan nama isterinya di muka umum, ia bermaksud MENCERAIKANNYA dengan diam-diam.
20. Tetapi ketika ia MEMPERTIMBANGKAN maksud itu, malaikat Tuhan nampak kepadanya dalam mimpi.....

Jujur, saya tidak pernah sepenuhnya membayangkan apa yang dipikirkan/dirasakan oleh para suami.

Cuma satu hal yang bisa saya perhatikan dari para suami yang saya kenal, yaitu: SUNGGUH TIDAK MUDAH MENJADI SEORANG SUAMI (YANG BAIK DAN SETIA).

Kadang saya kasihan dengan suami-suami ini ketika harus menanggung tanggungjawab yang luar biasa berat.

Meski katanya laki-laki selalu pakai rasionya dalam berpikir dan bertindak, tetapi saya yakin laki-laki pasti juga punya hati dan perasaan. Cuma kadang laki-laki tidak pintar dalam menggunakan perasaannya.

Suami adalah kepala keluarga.
Sudah selayaknya ia dihormati, didengar, dihargai dan diakui sebagai pemimpin di dalam rumah tangga.
Tetapi kadang istri, anak-anak, (juga kadang mertua) tidak bisa menunjukkan hal itu dengan baik.

Setahun dua tahun mungkin seorang suami yang tidak dihargai masih bisa bertahan. Tetapi entah sampai berapa lama ia sanggup bertahan.

Dan parahnya, para suami tidak punya teman untuk mengungkapkan apa yang ia rasakan itu.

Kalau ia cerita kepada orang lain (teman-temannya), harga dirinya pasti akan hancur seketika karena akan dianggap rendah oleh mereka. Kadang gengsinya lebih kuat di atas perasaannya.

Dan kalau ia bercerita kepada ORANG YANG SALAH, ia akan masuk ke jurang yang disebut orang "perselingkuhan."

Para suami juga manusia biasa, kadang bisa salah dalam bertindak, bertutur kata, ataupun dalam menggambil keputusan.

Tidak selamanya para suami ada di puncak:

Terkadang mereka juga harus menerima kenyataan aliran rejekinya sedang kering, berada di bawah dan terpuruk.

Terkadang egonya sebagai laki-laki membakar pikiran, kata-kata dan tindakannya.

Terkadang ia tidak tahan dengan sikap dan perlakuan istrinya yang sudah dipendam sekian lamanya.

Terkadang ia harus berhadapan pada ketidakmampuan dan keterbatasannya sendiri dalam membahagiakan istri dan mendidik anak-anaknya.
Sungguh sebuah siksaan ketika suami menyadari hal itu dan tidak bisa berbuat apa-apa.

Terkadang ia hanya bertahan pasrah, mencoba hanya diam, hanya karena tidak mau saling menyakiti.

Untuk para suami, belajarlah dari Santo Josep, laki-laki yang berjuang sekuat tenaga untuk baik dan setia.

Santo Josep pun sama seperti Anda,
ia berjuang keras untuk memahami,
dan menerima kenyataan yang sulit diterimanya.

Santo Josep pun sama seperti Anda, mencari jalan keluar manusawi yang terbaik sejauh yang ia mampu pikirkan (pergi/menceraikan Maria diam-diam), asal ia tidak menyakiti Maria.

Tetapi ada 1 hal yang membedakan Santo Josep dari para suami kebanyakan:

Ia melibatkan Tuhan,
Ia mempertimbangkan segala sesuatu bersama Tuhan,
Tuhan menyadarkannya pada TUGAS UTAMA yang dipercayakan Tuhan kepadanya, yaitu Melindungi Keluarga Kudus Nazaret.
Dan Santo Josep menjalani tugas itu dengan segala resikonya, sampai ia menutup mata.

Untuk para istri,
Hormati, sayangi, hargai suamimu,
selagi ia masih berada di sisimu.

Santo Josep, Pelindung Keluarga Kudus, DOAKANLAH KAMI.

Selamat Pesta Santo Josep
Sabtu, 19 Maret.

0 komentar:

Posting Komentar