Selasa, 17 Februari 2015

Setitik Abu


(Doa dan Renungan Hari Rabu Abu)

Oleh Pastor Felix Supranto, SS.CC

Bapaku yang baik,

Hari Rabu Abu ini, Engkau goreskan  setitik abu di dahiku.

Setitik abu di dahiku  itu tiada bermakna jika tanpa ditopang  dengan iman.

Tanpa iman, abu itu hanya seperti hiasan para badut yang tak lucu .

Dengan iman, setitik abu itu dahsyat, mampu membuka pikiran dan menyadarkan jiwa.

Pikiran dan mata jiwaku terbuka bahwa  hidupku di dunia ini akan berakhir.

Siapkah kini aku menghadap kepadaMu jika Engkau memanggilku ?


Setitik abu itu membuatku rela untuk  menyerahkan hatiku kepadaMu.
Biarlah Engkau membelahnya.

Mataku pun terbelalak karena  tersingkap  banyak dosaku.

Hatiku pilu karena malu.

Hatiku sedih karena telah melukai..

Aku pun mengakui segala dosa dan kesalahanku dihadapanMu.


Setitik abu di dahiku ini telah mengubah hidupku.

Hidupku  menjadi berarti  karena ada tangan-Mu yang siap mengampuni.

Pengampunan-Mu merupakan wujud dari  kasih-Mu.

Kasih-Mu  meresap di dalam hati.

Kasih-Mu memantapkan hati untuk lebih berhat-hati agar tidak jatuh lagi.

Lalu kata Yesus: "Akupun tidak menghukum engkau. Pergilah, dan jangan berbuat dosa lagi mulai dari sekarang" (Yohanes 8:11).

0 komentar:

Posting Komentar